Dalam manufaktur dan kerajinan modern, akrilik (PMMA) dan polivinil klorida (PVC) digunakan dalam
berbagai macam aplikasi seperti periklanan, konstruksi, dan peralatan elektronik. Karena
karakteristik dan kegunaan kedua bahan ini, penting untuk memilih perekat yang tepat untuk merekatkan.
Berikut ini adalah penjelasan rinci tentang lem yang cocok untuk merekatkan akrilik dan PVC, termasuk:
berbagai jenis lem, kelebihan dan kekurangannya, serta aplikasinya.
1. Lem akrilik
Fitur:
Lem akrilik adalah jenis lem yang dirancang khusus untuk merekatkan akrilik dan bahan plastik lainnya.
Bahannya adalah akrilik, yang memiliki daya rekat kuat dan transparan.
Keuntungan:
TRANSPARANSI TINGGI: Mengering hampir tidak berwarna dan mempertahankan tampilan akrilik.
Pengeringan cepat: lem akrilik biasanya memiliki waktu pengeringan yang cepat, cocok untuk produksi cepat.
Tahan cuaca baik: tahan terhadap sinar UV dan perubahan iklim, cocok untuk penggunaan di luar ruangan.
Kekurangan:
Sensitif terhadap suhu: kekuatan ikatan dapat berkurang pada suhu ekstrem.
Skenario Aplikasi:
Cocok untuk papan reklame, kotak lampu, rak pajangan dan produk lain yang membutuhkan estetika dan
tahan cuaca. Lem akrilik memastikan ikatan yang kuat antara akrilik dan PVC dan cocok untuk
penggunaan jangka panjang.
2. lem poliuretan
Fitur:
Lem poliuretan adalah lem serbaguna yang cocok untuk merekatkan berbagai macam bahan, termasuk
akrilik dan PVC.
Keuntungan:
Tahan air: ketahanan yang sangat baik terhadap air dan kelembaban, cocok untuk aplikasi luar ruangan.
Elastisitas yang baik: diawetkan dengan tingkat elastisitas tertentu, mampu menahan benturan dan deformasi kecil.
IKATAN KUAT: Mampu membentuk ikatan kuat pada berbagai permukaan.
Kekurangan:
Waktu pengeringan yang lama: perekat poliuretan memerlukan waktu untuk mengering sepenuhnya.
Skenario Aplikasi:
Cocok untuk aplikasi yang memerlukan ketahanan abrasi dan cuaca, seperti eksterior bangunan, luar ruangan
furnitur dan suku cadang otomotif. Sifat ikatan yang kuat dari lem poliuretan membuatnya ideal untuk
aplikasi industri.
3. Lem Resin Epoksi
Fitur:
Lem epoxy adalah lem dua komponen yang biasanya terdiri dari resin dan pengeras yang memberikan daya rekat yang sangat baik.
ikatan yang kuat.
Kelebihan:
IKATAN SANGAT KUAT: Resin epoksi memberikan ikatan yang sangat kuat untuk aplikasi tugas berat.
Tahan Kimia: Tahan terhadap berbagai bahan kimia, cocok untuk lingkungan industri.
Tahan Suhu Tinggi: bekerja dengan baik di lingkungan suhu tinggi.
Kekurangan:
Waktu pengeringan yang lama: membutuhkan waktu lama untuk pengeringan sepenuhnya dan mungkin tidak cocok untuk proyek yang memerlukan pengeringan cepat.
pengolahan.
Penanganan yang rumit: memerlukan proporsi dan pencampuran yang tepat saat digunakan.
Skenario Aplikasi:
Cocok untuk aplikasi industri berkekuatan tinggi seperti rumah peralatan elektronik, mekanik
komponen dan struktur bangunan. Karakteristik ikatan yang kuat dari resin epoksi unggul dalam banyak hal
aplikasi tugas berat.
4. Lem silikon
Fitur:
Lem silikon adalah lem berbahan dasar silikon yang biasanya digunakan dalam aplikasi yang memerlukan pelapisan kedap air dan penyegelan.
Keuntungan:
Tahan suhu: ketahanan yang baik terhadap suhu tinggi dan rendah, cocok untuk iklim yang berbeda
kondisi.
Elastisitas yang baik: mempertahankan tingkat fleksibilitas tertentu setelah pengawetan, mampu beradaptasi dengan termal
ekspansi dan kontraksi material.
Tahan air: ketahanan yang baik terhadap air dan kelembaban.
Kekurangan:
Daya rekat yang relatif lemah: dibandingkan dengan jenis lem lainnya, lem silikon mungkin memiliki daya rekat yang lebih lemah.
Skenario Aplikasi:
Cocok untuk menyegel pintu dan jendela, merekatkan perlengkapan kamar mandi dan aplikasi lain yang memerlukan
Tahan air. Ketahanan suhu lem silikon membuatnya bekerja dengan baik pada suhu tinggi
lingkungan dan cocok untuk berbagai kondisi penggunaan.
5. Perekat leleh panas
Fitur:
Perekat leleh panas merupakan perekat yang meleleh saat dipanaskan dan mengeras saat didinginkan, cocok untuk ikatan cepat.
Keuntungan:
Pengeringan cepat: perekat leleh panas mengeras dengan cepat saat dipanaskan dan cocok untuk produksi dan perakitan cepat.
Dapat beradaptasi: dapat digunakan pada berbagai macam bahan, termasuk akrilik dan PVC.
Kekurangan:
Daya tahan yang buruk: perekat lelehan panas dapat kehilangan kekuatan rekatnya di lingkungan bersuhu tinggi.
Skenario Aplikasi:
Cocok untuk pemasangan sementara dan perakitan cepat, seperti mainan, kerajinan, dan beberapa struktur ringan. Hot melt
Perekat ini bekerja dengan baik pada aplikasi jangka pendek dan cocok untuk jalur produksi cepat.
6. Lem cuka asam asetat (lem putih)
Fitur:
Lem Cuka Asetat adalah lem berbahan dasar air dengan bahan utama poliasetil alkohol, cocok untuk
pekerjaan ikatan sederhana.
Keuntungan:
Ramah lingkungan: biasanya lem berbahan dasar air, tidak beracun dan ramah lingkungan.
Mudah digunakan: mudah digunakan, cocok untuk rumah dan proyek kecil.
Kekurangan:
Kekuatan rekatnya lemah: dibandingkan dengan jenis lem lainnya, lem asetat asetat kurang kuat.
Skenario Aplikasi:
Cocok untuk proyek rumah sederhana, kerajinan, dan aplikasi jangka pendek. Meskipun ikatannya tidak sekuat
seperti lem lainnya, lem ini masih dapat digunakan dalam beberapa aplikasi kekuatan rendah.
Pertimbangan dalam memilih lem
Saat memilih lem yang tepat untuk akrilik dan PVC, pertimbangkan faktor-faktor berikut selain bahan
kesesuaian:
Kondisi lingkungan: Pilih lem yang sesuai dengan lingkungan tempat penggunaannya,
misalnya aplikasi luar ruangan memerlukan pertimbangan ketahanan cuaca dan ketahanan UV.
Persyaratan beban: Jika area ikatan perlu menahan tekanan atau benturan yang lebih besar, disarankan
untuk memilih lem dengan daya rekat yang kuat, seperti resin epoksi atau poliuretan.
Waktu pengeringan: Lem yang berbeda memiliki waktu pengeringan yang berbeda, pilih lem yang sesuai dengan kebutuhan waktu
dari proyek tersebut.
Keamanan: Pastikan lem yang dipilih tidak beracun dan memenuhi standar lingkungan, terutama dalam
produk yang digunakan di rumah atau oleh anak-anak.
Kesimpulan
Memilih lem yang tepat sangat penting untuk merekatkan akrilik dengan PVC. Tergantung pada aplikasi spesifiknya
kebutuhan, kondisi lingkungan dan persyaratan pemuatan, yang paling cocok dapat dipilih dari
lem akrilik, lem poliuretan, resin epoksi, lem silikon, perekat lelehan panas, dan cuka asetat
lem. Pemilihan yang tepat tidak hanya memastikan kekuatan ikatan, tetapi juga meningkatkan kualitas keseluruhan dan
masa pakai produk. Dengan mempertimbangkan secara komprehensif sifat material dan aplikasinya
skenario, daya saing dan nilai pasar produk dapat ditingkatkan secara efektif.